Rabu, 03 Desember 2008

Strategi Melamar Kerja Via e-mail

Banyak orang mungkin masih merasa lebih ’sreg’ mengirimkan aplikasi lamaran pekerjaan melalui pos ketimbang email. Namun, di era yang sangat dinamis dan serba cepat ini, pihak perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan tak jarang justru meminta kandidat untuk mengirimkan resume-nya via email. Nah, jika memang demikian halnya, maka mau tak mau kita harus mengikutinya. Mengirimkan lowongan kerja melalui email memang sedikit berbeda dengan jika mengirimkannya lewat jasa pos. Ada hal-hal tertentu yang harus diperhatikan oleh kandidat, sebagai berikut:

1. Gunakanlah alamat email yang mudah singkat dan mudah diingat dan “resmi”. Artinya, gunakanlah nama yang meyakinkan, jangan nickname yang aneh-aneh, misalnya justordinarygirl@…, negromanis@…, youngandcoolguyz@…Pakai saja nama Anda sendiri.

2. Kalau Anda tidak punya email official, usahakan jangan menggunakan email dari provider gratisan lokal yang umumnya lambat. Gunakan saja yahoo.com atau gmail.com yang lebih dikenal dan jelas bonafid.

3. Kirimkan berkas-berkas file dalam format .doc atau .rtf. Pastikan isinya lengkap, dari data diri hingga curriculum vitae, dan termasuk foto. Beri nama file tersebut dengan nama Anda.

4. Untuk file berupa foto, atau mungkin Anda merasa perlu juga melampirkan salinan contoh hasil karya dan sertifikat, pastikan ukurannya wajar, agar mudah dibuka.

5. Jika terpaksa mengirimkan gambar dalam jumlah banyak, satukan dalam format .zip dan berilah nama yang jelas.

6. Selain berkas-berkas yang sudah lengkap, jangan lupa beri surat pengantar yang berisi uraian singkat, mengapa Anda menginginkan job atau karir di perusahaan tersebut. Ungkapkan seperlunya, jangan berlebihan dan tidak perlu memasukkan informasi-informasi yang tidak relevan.

Tips Menghadapi interview

1. Konfirmasikan waktu dan tempat interview sehari sebelumnya. Setelah konfirmasi diperoleh, anda dapat mengatur waktu untuk besok, misalnya memperkirakan jumlah waktu dan jarak yang ditempuh untuk mencapai tujuan dan menggunakan apa, kemungkinan macet, dsb.

2. Pakai pakaian formal Penampilan dan tingkah laku anda akan diperhitungkan oleh interviewer, jadi jangan lupa mengenakan setelan jas terbaik yang anda punya. Tunjukkan rasa percaya diri lewat eye contact, jabatan tangan yang erat, dan sesekali senyum.

3. Temukan informasi tentang calon pemberi kerja Informasi yang ingin anda dapatkan diantaranya sifat interview; one-on-one atau panel interview? Perlukah membawa contoh hasil pekerjaan anda? Jika ada tes/ ujian, bagaimana bentuknya? Informasi berikutnya yang harus anda punya adalah informasi tentang perusahaan, mungkin dari promotional brochure/ booklet atau lebih baik lagi dari seseorang yang bekerja di perusahaan tersebut.

4. Antisipasi pertanyaan lewat persiapan. Pertanyaan biasanya diambil dari kategori personality anda, sejarah kerja anda, pengalaman dan keahlian khusus, perusahaan dan lowongan pekerjaan. Interviewer akan mencoba memahami personality anda; Apa alasan anda meninggalkan pekerjaan anda? Apa yang anda ketahui tentang perusahaan mereka dan apakah anda yakin mampu memenuhi requirement pekerjaan yang anda incar? Posisikan diri anda sebagai interviewer, apa yang akan anda tanyakan? Diskusikan jawaban anda dengan teman.

5. Jangan takut-takut. Tegaskan pendirian anda Seorang interviewer bisa mewawancarai puluhan pelamar lowongan kerja setiap harinya. Yang akan dia ingat adalah pelamar yang stand out dan bisa menyampaikan pendapat dan pendiriannya secara menarik. Maka sebaiknya anda meluangkan waktu terlebih dulu untuk menuliskan poin yang menjadi kekuatan dan keterampilan serta prestasi anda, supaya anda lebih siap ketika mempresentasikan diri anda di depan calon employer.

6. Bersiaplah karena mereka mungkin akan bertanya lebih banyak. Pastikan jawaban anda fleksibel dan dapat dikembangkan. CV/ Resume anda kemungkinan besar sudah menyediakan jawaban yang mereka butuhkan, namun mereka akan tetap bertanya untuk menguji kemampuan anda dalam berkomunikasi. Ketika menjelaskan jawaban anda, pastikan jangan sampai terlalu panjang atau menyimpang dari konteks pertanyaan.

7. Lakukan latihan sebelum presentasi. Jika anda diminta untuk mempresentasikan materi anda, jaga contentnya agar tetap sederhana namun tegas. Jangan terlalu cepat selesai atau terlalu panjang dalam memberikan jawaban. Meluangkan waktu untuk berlatih di depan cermin akan membantu timing anda ketika menjabarkan jawaban.

8. Tanyakan yang perlu dan pertimbangkan jawaban mereka. Biasanya di akhir interview anda akan diberikan kesempatan untuk bertanya. Jangan tiba-tiba membombardir mereka dengan pertanyaan-pertanyaan, namun jangan pula menjawab tidak ada. Karena saat itu merupakan kesempatan anda untuk mendengar jawaban langsung tentang, misalnya, program pelatihan karir terkait pekerjaan yang anda inginkan atau kesempatan berkarir.

9. Bawa catatan kecil. Jangan malu-malu untuk menulis jawaban yang diberikan interviewer karena selain terlihat profesional, catatan tersebut mungkin berguna ketika anda dipanggil lagi. Catatan itu juga akan membantu anda mengambil keputusan ketika anda mendapatkan beberapa tawaran job.

10. Lakukan follow-up setelah interview selesai. Ketika anda hendak meninggalkan ruangan interview, jangan lupakan eye contact dan senyum. Jika anda tertarik dengan pekerjaan tersebut, kirimkan surat dalam waktu 24 jam yang menyatakan minat anda tersebut. Dalam perjalan pulang, sempatkan untuk menulis draft surat tersebut dengan memanfaatkan catatan dan memori anda selagi masih segar. Dengan mengirimkan follow-up letter secepat mungkin akan menunjukkan minat dan kesungguhan anda dan dapat memberikan nilai tambah sendiri di mata interviewer